MALANG, KOMPAS.com — Walaupun sudah bermunculan kasus kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia, tak menjadi kendala bagi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia untuk terus mengirimkan TKI ke berbagai negara.

Saya jamin tak akan ada masalah ke depan.

-- Jumhur Hidayat.

Pada Sabtu (25/6/2011), BNP2TKI masih menyelenggarakan tes kemampuan berbahasa Korea bagi calon TKI yang nantinya akan dikirimkan ke Korea. Tes kemampuan bahasa Korea itu diselenggarakan serentak di lima kota di Indonesia. Tes tersebut berlangsung di beberapa kampus di Indonesia, di antaranya di Universitas Islam Malang (Unisma) Malang, Jawa Timur.

Peserta yang ikut tes di Unisma sebanyak 2.588 orang. Di luar Malang ters diselenggarakan di Universitas Pancasila (Jakarta) yang diikuti 5.601 orang, di Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung) diikuti 3.894 orang, di Universitas Muhammadiyah (Surakarta) diikuti 7.371 orang, dan di Universitas Muslim Indonesia (Makassar) yang diikuti 465 orang.

"Total seluruh Indonesia sebanyak 19.919 orang. Dari peserta sebanyak itu, akan diambil sebanyak 8.300 orang. Dari jumlah yang lulus itu, untuk bidang manufaktur sebanyak 7.800 orang dan 500 untuk perikanan," kata Kepala BNP2TKI M Jumhur Hidayat yang ditemui seusai melakukan inspeksi mendadak di Unisma.

Tes kemampuan berbahasa tersebut, menurut Jumhur, diselenggarakan atas kerja sama BNP2TKI dengan Human Resources Development Korea. "Korea Selatan pada tahun 2011 ini telah memberikan kuota tenaga kerja asing sebanyak 40.000 orang, yang diperebutkan oleh 16 negara, di antaranya adalah Indonesia," katanya.

"Tenaga kerja dari Indonesia dinilai paling baik ketimbang negara lainnya. Makanya, Korea Selatan berharap Indonesia bisa mengirimkan sebanyak 10.000 TKI untuk 2011 ini," lanjut Jumhur.

Lebih lanjut Jumhur mengatakan, kerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan sudah sejak 2004. "Hingga 22 Juni lalu pemberangkatan TKI ke Korea Selatan untuk tahun 2011 sudah mencapai 2.683 orang," katanya.

Jumhur merinci, pada 2004 TKI yang sudah dikirim ke Korea Selatan berjumlah 360 orang, tahun 2005 sebanyak 4.367 orang, pada 2006 ada 1.274 orang), pada 2007 dikirim 4.303 orang), pada 2008 berjumlah 11.885 orang, untuk 2009 sebanyak 2.024 orang, dan pada tahun 2010 yang dikirim sebanyak 3.962 orang.

BNP2TKI, lanjut Jumhur, tetap mengirim ke Korea karena selama menjalin hubungan kerja sama tak pernah ada kekerasan terhadap TKI. "Memang cukup bagus sampai saat ini. Saya jamin tak akan ada masalah ke depan," katanya.